Sunday, August 18, 2019

Ilmu Budaya Dasar


Manusia dan Pandangan Hidup
Disusun Oleh :
Exa Tofani                                                12118330
Irianto Mauduta                                     13118386
Katitah Said                                             13118608
Rizki Ade Putra                                       16118302
Thoriq Abdul Razzak                             17118273
Vivi Andayani                                          17118273
Joshua Gabriel Siagian                          13118537
Aldrino Hakim                                           10113626



Kelas :1KA16
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018-2019


Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah yang berjudul “Manusia dan Pandangan Hidup” dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Depok, 25 Maret 2019
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………. ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………………… iii
Bab I Pendahuluan 
1.     Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………….. 4
a.     Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………….. 4
b.     Tujuan …………………………………………………………………………………………………………… 4
Bab II Pembahasan 
2.1 Pengertian Pandangan Hidup Manusia……………………………………………………………….. 5
2.2 Manusia dan Pandangan Hidup ………………………………………………………………………… 6
3.3 Sumber-Sumber Pandangan Hidup …………………………………………………………………… 7
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………. 9
3.2 Saran …………………………………………………………………………………………………………….. 9
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia  adalah  mahluk  hidup  ciptaan  Tuhan  yang  paling  tinggi  derajatnya. Dikarenakan manusia memiliki akal, pikiran dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah yang membuat manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia lebih daripada tuntutan hidup makhluk lainnya yangmembuat manusia harus berpikir lebih  maju  untuk  memenuhi  kebutuhan  atau  hajat  hidupnya  di  dunia,  baik  yang bersifat  jasmani  maupun  rohani.  Dari  proses  ini  maka  lahirlah  apa  yang  disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup.
Pandangan terhadap hidup ini adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan dan tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh kehidupan. Untuk itu, dalam kehidupan dunia dan akhirat pandangan hidup seseoranglah yang menentukan akhir hidup mereka sendiri.
Selain itu Pandangan hidup juga tidak langsung muncul dalam masyarakat, melainkan melalui berbagai proses dalam kehidupan. Dalam perkembangan seorang manusia itulah proses dalam menemukan jati diri atau pandangan hidupnya. Mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Dalam penemuan pandangan hidup tersebut, tidak lepas juga dengan pendidikan. Manusia mengetahui tentang hakikat hidup dan sebagainya adalah berasal dari pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1.     Apa itu pandangan hidup manusia ?
2.     Mengapa manusia harus mempunyai pandangan hidup ?
3.     Apa saja sumber pandangan hidup manusia ?
1.2 Tujuan
1.     Mengetahui apa itu pandangan hidup manusia
2.     Mengetahui mangapa manusia harus mempunyai pandangan hidup
3.     Mengetahui sumber sumber pandangan hidup
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pandangan Hidup Manusia
            Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat (Koentjaraningrat, 1980). Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua golongan.
Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia. Tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup itu mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup ini mencerminkan cita-cita atau aspirasinya (Manuel Kaisiepo, 1982). Apa yang dikatakan oleh seseorang adalah pandangan hidup karena dipengaruhi oleh pola berpikir tertentu. Tetapi, terkadang sulit dikatakan suatu itu pandangan hdiup, sebab dapat pula hanya suatu idelisasi belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir yang sedang berlangsung di dalam masyarakat.
Biasanya orang akan selalu ingat dan taat kepada Sang Pencipta bila sedang dirundung kesusahan. Namun, bila sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya, berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
1)      Kurangnya penghayatan pandangan hdiup yang diyakini
2)      Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya
3)      Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
4)      Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam      pandangan hidupnya.
5)      Atau sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
2.2 Manusia dan Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan Hidupmerupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari. Seperti yang ada di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari.  Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat. Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk tersciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan. Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka menganggap kalau melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka maninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid. Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti keluarga yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan bahkan sulit untuk dihilangkan.
Banyak anak kecil yang kehilangan orang tuanya, para orang tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya. Mereka juga tidak segan segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan tercapai. Seperti yang kita lihat sekarang ini, meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap tetapi terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada, karena mereka bisa membentuk kader – kader pemimpin baru.     Untuk masalah tersebut hal yang harus dibenahi sebeneranya adalah pandangan hidup pada pribadi masing masing orang tersebut. Kalau yaang dibasmi adalah pemimpinnya itu belum bisa menuntaskan permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu sulit untuk ditelusuri satu persatu. Kalau pandangan hidup mereka sudah kembali ke jalan yang benar, tidak perlu lagi diperintah pun mereka akan menghentikan aksi aksi yang mereka jalankan sekarang ini dengan kesadaran probabadi.
2.3 Sumber – Sumber Pandangan Hidup Manusia
            Sumber pandangan hidup ada beberapa ragamnya, akan tetapi pandangan hidup yang dapat diklasifikasikan :
1.     Pandangan Hidup yang berdasar pada Agama (Muslim)
Kebenarannya mutlak. Contoh, pandangan muslim bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasul (sikap, perkataan, dan perbuatan Nabi Muhammad SAW). Dengan demikian maka, pandangan hidup muslim adalah kesetiaannya kepada Islam tentang berbagai masalah asasi hidup manusia, yang merupakan jawaban muslim yang berorientasi terhadap Islam mengenai berbagai persoalan pokok hidup manusia yang tersimpul dalam Al-Qur’an dan Hadits.
·        Pandangan Hidup yang berdasar pada Ideologi
Istilah ideologi berasal dari kata ‘idea‘ dalam bahasa inggris yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan kata ‘logi‘ yang dalam bahasa yunani ‘logos’ artinya ilmu atau pengetahuan. Secara harfiah, pengertian ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari “idea” yang berarti ‘cita-cita’. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau paham. Ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide, pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara memandang segala sesuatu. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekedar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga pembuat konsep ini menjadi intisari politik.
Pada abad ke-18 dan awal abad ke-20, banyak orang berpikir bahwa ilmu pengetahuan dapat menggantikan semua kedudukan ideologi (termasuk pandangan hidup) dan merupakan pelengkap terakhir dari keterbatasan pandangan hidup. Sudah mafhum bahwa sains modern telah memikirkan segala sesuatu, bahkan mendidik pribadi untuk bersikap mengambil sejumlah kemudahan dalam merumuskan pandangan hidupnya. Tetapi, lambat laun sains tidak dapat menghasilkan kreasinya, dalam kenyataan ia menghindar dari soal-soal alam yang mendasar tentang realitas.
Seperti diuraikan di muka, di dalam ideologi tidak hanya ada norma dan pandangan hidup, tetapi ada nilai-nilai. Hanya yang penting ialah bahwa nilai-nilai itu cenderung mengikat pandangan hidup. Demikian pula norma-norma digunakan untuk hampir seluruh aturan khusus. Bedanya dengan nilai, kedudukan nilai selalu dalam pengertian umum.
Dari uraian diatas, tampak pada kita bahwa ideologi lebih luas daripada pandangan hidup. Ideologi biasanya tidak dipakai dalam hubungan individu. Ideologi dipakai dalam konteks yang lebih luas, seperti ideologi negara, ideologi masyarakat, atau ideologi kelompok tertentu. Ideologi sebagai pedoman hidup merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai oleh banyak individu dalam masyarakat. Tetapi, lahirnya suatu ideologi dapat disusun secara sadar oleh tokoh-tokoh, pemikir suatu masyarakat atau golongan tertentu dari masyarakat, yang diperuntukkan bagi masyarakat.
·        Pandangan Hidup yang berdasar pada Keyakinan
Pandangan hidup yang bersumber dari hasil perenungan seseorang sehingga dapat merupakan ajaran atau etika untuk hidup, misalnya aliran-aliran kepercayaan.
BAB III
PENUTUP
·        Kesimpulan
            Manusia hidup memiliki pandangan, pandangan harus dimiliki manusia guna melangsungkan kehidupannya. Padangan hidup setiap manusia/individu condongan pandangan hidup berbeda beda, ada manusia yang menjalankan hidupnya sesuai dengan agama yang dianutnya, anjuran dilakukan dan larangan dijauhkan. Adapun manusia yang rasa patriotisme yang tinggi, yaitu orang orang  yang memiliki pandangan hidup berdasarkan ideologi, yang biasanya yang berlaku dinegaranya. Contohnya seperti diindonesia yang berideologikan Pancasila. Ada juga manusia yang memiliki pandangan hidup yang santai, asalkan dia berbuat baik kepada sesama dan tidak merugikan sekitarnya, orang orang ini memiliki dasar pandangan hidup kepercayaan.
·        Saran
Dari yang sudah kita pelajari diatas, kami sebagai penulis ingin menyarankan kepada pembaca :
1.     Pilihlah pandangan hidup sesuai dengan individu individu masing masing, yang penting positif.
2.     Tanamkan pandangan hidup yang baik kepada generasi muda agar mereka menjadi manusia manusia yang baik.
3.     Jangan terlalu fanatik dengan pandangan hidup yang dianut, orang lain memiliki pandangan hidupnya masing masing
4.     Selalu berbuat baik kepada sesama dan tidak menganggu manusia lain.
Daftar Pustaka



No comments:

Post a Comment